Senin, 31 Agustus 2009

F4 in Four Version**


Cerita F4 yang lagi booming,karena dari 4 versi (termasuk kartun), kagak ada yang jelek, hehehe...Ternyata ada gambar yang nunjukkin F4 dengan 4 versi di setiap versi dramanya yang juga berbeda.Mari kita lihat kemiripannya dari gambar disamping ini,ternyata tokoh utama si Tao Ming Tse (in Mandarin), sebenarnya memang tidak diceritakan paling tampan, namun tokoh si Hua Ce Lei/Jii Hoo, yang memang adalah sebenarnya pangeran paling tampan itu. Sedangkan tokoh Sie Men dan Mei Cuo (in mandarin), justru lebih terlihat seperti perempuan (hehehe), dan tokoh Mei Cuo,memang berambut panjang. Sepertinya dari versi Mandarin,Korea, dan Jepang, walau mereka mengadaptasi cerita dari komik Jepang,namun justru tokoh-tokoh F4 yang jauh lebih mirip bukan dari Jepang sendiri,namun dari Korea dari segi model wajah,versi mandarin juga sangat mirip,namun sayang model rambutnya terlalu beda dengan gambaran aslinya..hehehe..

Minggu, 26 Juli 2009

TUHAN DALAM BAHASA CINTA

Seorang guru kebijaksanaan lebih mencintai muridnya yang termuda ketimbang murid-muridnya yang lain.Suatu hari gang guru menyuruh para muridnya membeli ayam itu di tempat dimana tak seorang pun melihatnya.Sang guru hanya berpesan agar mereka kembali paling lambat saat matahari terbenam.Saat mereka kembali,semua murid membawa ayam sembelihannya ke hadapan sang guru.Namun anehnya sang murid kesayangan itu kembali dengan membawa seekor ayam yang masih hidup.Tentu saja ini menjadi bahan tertawaan murid-murid yang lain.

Si guru kemudian menanyakan bagaimana mereka menjalankan perintahnya.

Murid kesatu mengatakan bahwa ia membawa ayam itu ke rumahnya,mengunci pintu kemudian menyembelihnya.

Murid kedua berkata bahwa ia membawa ayam tersebut ke rumahnya.,mengunci pintu,menutup tirai,kemudian masuk ke dalam kamar tertutup namun ia menutup matanya dengan kain sehungga ia sendiripun tidak dapat melihat proses penyembelihan tersebut.

Murid lain pergi ke daerah gelap yang terpencil di dalam hutan.

Murid terakhir pergi ke sebuah gua yang gelap gulita.

Tibalah giliran murid yang termuda.Ia menundukkan kepala dengan malu.Ayamnya masih berkotek di pelukannya.Dengan lirih ia berkata,aku ,”Aku telah membawa ayam ini ke dalam rumah,tapi Tuhan berada di segala sisi rumah itu.Aku pergi ke tempat paling terpencil di hutan,tapi Tuhan tetap ikut bersamaku.Bahkan di gua paling gelap sekalipun,Tuhan berada di sana.Tak ada satu tempatpun dimana Tuhan tak dapat melihatku.

Sejak saat itu kecemburuan murid-murid yang lain langsung sirna..mereka sadar mengapa sang guru paling mencintai muridnya yang satu ini.